Saturday, June 25, 2011

Pesona Batik Papua

Ada satu hal menarik saat penutupan Pekan Nasional (PENAS) KTNA XIII di Tenggarong – Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Kamis, 23 Juni 2011 kemarin. Sebagian besar peserta yang datang dari Sabang hingga Merauke mengenakan baju batik dengan motif yang beragam, sesuai dengan wilayah asal masing-masing kelompok peserta.
Tak terkecuali rombongan peserta Perwakilan dari Papua, yang turut mengenakan batik pada penutupan Penas tersebut. Perwakilan Papua saat itu mengenakan batik berwarna dasar merah hati dengan motif burung Cendrawasih yang merupakan fauna khas Papua. Meski hanya selintas berpapasan dengan kontingen Papua, namun sekilas, batik Papua terlihat memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dengan batik yang biasa kita kenal selama ini.
Penasaran karena baru pertama kali melihat Batik Papua, saya mencoba browsing di internet untuk mengetahui ragam hias batik Papua. Batik Papua muncul pertama kali pada tahun 1985, saat Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari The United Nations Development Programme (UNDP), untuk pemberdayaan kebudayaan di daerah Indonesia bagian Timur.
Patung dan ukiran khas suku-suku di Papua yang sejatinya merupakan refleksi dari kepercayaan mereka terhadap leluhur, kini, menjadi motif batik khas Papua. Ciri khasnya terletak pada gambar orang atau hewan, yang juga ditemui pada patung tradisional mereka. Hewan yang sering muncul antara lain cicak, kadal dan buaya. Ada juga corak batik Papua lainnya yang diambil dari kekayaan budaya Papua lainnya, seperti alat musik Tifa.

Gambar diambil dari blog timikaunique
Melihat gambar-gambar batik Papua di internet, sepertiya batik Papua tidak terbatas oleh warna terang atau gelap. Ada batik berwarna gelap, namun banyak juga motif berwarna terang.
Tak berbeda dari daerah penghasil batik lainnya yang memiliki sentra produksi, Papua juga mempunyai sentra batiknya sendiri yaitu Jayapura, yang merupakan ibukota Propinsi Papua Barat.
Nah, Anda tertarik dengan batik Papua? Kini, beberapa akun di jejaring sosial seperti facebook dan twitter mulai gencar mempromosikan keindahan batik Papua ini, sehingga peminat batik Papua tak perlu jauh-jauh datang ke Jayapura jika ingin membeli batik Papua.
Doain ya kapan-kapan saya bisa beli batik Papua langsung di Papua sana :).

Friday, June 24, 2011

Batik Kaltim

Sebagai salah satu kekayaan Nusantara, batik, meski sentra produksi masih terpusat di Pulau Jawa, bukan berarti batik tidak dapat ditemui di tempat lain selain Jawa. Setiap daerah memiliki keunikan motif dan warna batik yang saling berbeda-beda. Misalnya, batik Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur atau Kaltim, seperti halnya Kalimantan Selatan, juga memiliki motif batik yang khas dan unik. Jika Kalimantan Selatan terkenal dengan kain batik Sasirangan, batik khas Kaltim juga memiliki motif yang membedakannya dengan batik hasil produksi daerah lain.
Sentra perbelanjaan batik Kaltim cukup mudah ditemui, antara lain kawasan perbelanjaan Citraniaga di Samarinda dan Pasar Kebun Sayur di Balikpapan. Beragam batik Kaltim tersedia di dua sentra batik itu, dengan warna, bahan, motif, dan juga harga yang berbeda-beda.
Ramai dan ngejreng.
Sekilas, itulah gambaran tentang motif batik Kaltim. Batik Kaltim umumnya memiliki kombinasi warna yang cukup mencolok dipadu dengan motif yang lumayan penuh. Namun justru disinilah daya pikatnya yang membuat Batik Kaltim mudah dikenali.

Batik koleksi sendiri
Dalam selembar kain batik Kaltim, misalnya, bisa muncul beberapa warna yang kontras khususnya antara warna dasar kain dengan motif, yang tidak akan ditemui pada kain batik dari daerah lain. Motif yang tertuang pada kain batik Kaltim biasanya juga menggambarkan budaya masyarakatnya, beberapa diantaranya khas kebudayaan suku Dayak seperti bunga-bungaan tipis, tameng, rumah, dan perahu. Suku Dayak Bahau yang tinggal di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil batik tulis di wilayah Kaltim.
Menurut cerita salah seorang penjaga toko di kawasan Citraniaga, motif batik Kaltim sendiri sebenarnya dapat dibedakan sesuai dengan asal wilayahnya, seperti batik Balikpapan, batik Dayak, dll. Sayangnya masih belum banyak orang yang bisa membedakan motif batik Dayak dengan batik Balikpapan dan wilayah lainnya di Kalimantan Timur.
Batik Kaltim merupakan salah satu souvenir menarik khas Kaltim yang dapat Anda peroleh dengan harga mulai Rp 20 ribu per meter hingga ratusan ribu.
Bagaimana, berani tampil dengan warna-warna terang nan memikat?